Manajemen Logistik
Manajemen rantai pasok
(supply chain management)
sendiri adalah jaringan
rekanan
yang secara kolektif
mengubah dari bahan
baku menjadi barang
jadi yang bernilai
untuk
konsumen akhir. Supply chain management berkaitan dengan siklus lengkap bahan baku
dari
pemasok, ke produksi,
ke gudang, ke
distribusi, dan ke
konsumen (Heizer,2001). Supply
chain management
melibatkan perencanaan dan pengendalian semua proses - dari pelanggan
akhir sampai pemasok bahan baku – yang
bersama-sama dengan mitra dalam supply
chain
untuk melayani kebutuhan pelanggan akhir (Van Hoek, 2008).
Supply Chain Management
melibatkan koordinasi aktif,
integrasi dari pengelolaan
permintaan dan proses
pasokan , kegiatan
distribusi , informasi
dan hubungan sedemikian
rupa yang mengoptimalkan hubungan antar organisasi sehingga
menciptakan customer value
dan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan secara
keseluruhan.
Gambar 1.1
Supply chain management flow diagram

Dalam supply chain management terdapat material flow dan
information flow. Tujuan
dalam supply chain
management harus menjaga bahan
mengalir dari sumber ke konsumen
akhir. Pada arus
informasi, teknologi informasi
memungkinkan data permintaan
dan
penawaran cepat didapat
dan dapat meningkatkan
tingkat detail sebuah
produk (Van
Hoek,2008).
Supply chain management
mengurangi biaya, tetapi mungkin yang terpenting, supply
chain management dapat
memberikan keunggulan kompetitif
dengan tanggap terhadap
konsumen yang lebih
menuntut dan lebih
kritis. Supply chain
management sebagai sebuah
konsep sekarang sudah
dianggap mapan, dan
telah diadopsi banyak
perusahaan untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif. (Christopher, 2011)
Pada saat ini perusahaan harus melayani pelanggan yang
tepat, menemukan pemasok
yang tepat, dan membina kepercayaan dengan mitra yang tepat.
Karena hal tersebut memiliki
dampak yang besar
pada saat ini
serta kinerja bisnis
masa depan. Untuk
mencapai tujuan
multi-kriteria ini, telah menjadi keharusan bagi organisasi
atau perusahaan, di seluruh dunia,
untuk memanfaatkan konsep supply chain management. (Sahay, 2000
dalam Mohan,2003).
2. Dapat
dikatakan bahwa supply
chain management merupakan
suatu konsep yang
menyangkut
pola-pola pendistribusian produk
secara optimal. Pola
baru ini menyangkut
aktivitas
pendistribusian, jadwal produksi,
dan logistik. (Candra,
2013). Esensi dari
supply
chain management adalah
sebagai senjata strategis
untuk mengembangkan keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan
dengan mengurangi investasi
tanpa mengorbankan k epuasan
pelanggan (Mohan, 2003).
Dalam supply chain
management dikenal sebuah
kegiatan, yaitu logistik.
Logistik
meliputi
kegiatan seperti pergudangan
(warehouse), distribusi barang
(distribution),
transportasi
barang (freight transportation), dan
pengelolaan pesanan (sales
order
processing).
Berbagai perusahaan menerapkan
supply chain management
untuk
meningkatkan efisiensi pada proses logistik (van hoek,
2008).
Logistik dalam perkembangannya hingga
kini sudah merupakan
ilmu yang harus
dapat perhatian khusus
mengingat sejarah pertumbuhan
ekonomi yang semakin
kompleks
seperti
produktivitas barang-barang yang
dihasilkan pabrik atau
perusahaan, bagaimana
penyalurannya
dan penyimpanannya serta
pengelolaan hasil produk
secara menyeluruh
memerlukan penanganan khusus dan serius (Candra, 2013).
Distribusi
logistik diibaratkan teridiri
dari satu set
fasilitas, yang masing-masing
terdiri dari satu
pabrik produksi dengan
sebuah gudang yang
terhubung, dan satu
set
pelanggan.
Tujuan dari logistik
adalah menyampaikan barang
jadi dan bermacam-macam
material dalam jumlah
yang tepat pada
waktu yang dibutuhkan,
dan dalam keadaan
yang
dapat dipakai, ke
lokasi di mana
ia dibutuhkan, dan
dengan total biaya
yang terendah
(Bowersox, 2002). Kegunaan tersebut merupakan aspek penting
dari operasi perusahaan dan
juga pemerintah. Semua bentuk perilaku yang terorganisir
membutuhkan sokongan logistik
(Bowersox,2002)
3. Sasaran
penyelenggaraan logistik adalah
mencapai level sokongan
manufakturingpemasaran yang telah
ditentukan sebelumnya dengan
total biaya serendah
mungkin.
Tanggung jawab utama
manajer logistik adalah
merencanakan dan mengelola
suatu sistem
operasi yang mampu
mencapai sasaran ini.
Dalam tanggung jawab
perencanaan dan
pengelolaan yang luas
ini terdapat banyak
masalah yang kompleks
dan mendetil. Ciri-ciri
utama logistik adalah
integrasi berbagai dimensi
dan tuntutan terhadap
pemindahan
(movement) dan penyimpanan (storage) yang strategis
(Bowersox,2002).
Tingkat
perekonomian indonesia semakin
kompetitif sejalan dengan
pertumbuhan
ekonomi yang dicapai Indonesia. Terlihat dari tingkat
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang
selalu positif sejak
tahun 2011. Badan
Pusat Statistik (BPS)
mencatat pada tahun
2011
mencapai 6,5%, 2012 6,23%, dan 2013 mencapai 5,78 % .
Pertumbuhan tersebut berpengaruh
pada semakin meningkatnya
dunia bisnis di
Indonesia, termasuk pada
Industri otomotif.
Terbukti dari jumlah
kendaraan bermotor di
Indonesia yang tinggi
menurut BPS. Berikut
adalah data jumlah dari kendaraan bermotor di Indonesia
tahun 2011 -2013 :

Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia
Sumber : Badan Pusat Statistik
Dari data tersebut
terlihat bahwa sepeda
motor mendominasi jumlah
kendaraan
bermotor di Indonesia.
4. Didasarkan hal tersebut
maka persaingan industri
otomotif tentunya dikatakan
semakin
meningkat, khususnya pada
industri otomotif roda
dua atau sepeda
motor. Hal
tersebut membuat banyak
perusahaan sepeda motor
di Indonesia yang
berlomba -lomba
mengambil pasar konsumen
sepeda motor di
Indonesia. Contohnya saja
seperti
Honda,Yamaha,
Suzuki, Kawasaki, Bajaj,
TVS, dan banyak
perusahaan lainnya. Dari
banyaknya
perusahaan tersebut menurut
data resmi PT.
Astra Honda Motor,
tahun 2013
Honda memiliki market share mencapai 62%, yamaha 30%, suzuki
5%, dan sisanya adalah
perusahaan-perusahaan
lain seperti kymco,
kawasaki, piaggio, dan
lain-lain. Untuk data
lengkapnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :
Tabel 1.2

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia ( untuk data tahun
2013)
Untuk
meningkatkan pangsa pasar
ataupun mempertahankannya, seluruh
produsen
sepeda motor di Indonesia
berusaha untuk memaksimalkan pelayanan pasca jual. Ini terlihat
dari banyaknya bengkel resmi dan gerai resmi penjual suku
cadang perusahaan sepeda motor
tersebut, tanpa terkecuali PT. Astra Honda Motor (PT. AHM)
sebagai pemegang resmi merek
sepeda motor Honda
di Indonesia.PT.AHM memiliki
1200 bengkel resmi
yang dikenal
dengan nama bengkel
AHASS (Astra Honda
Authorized Service Station)
dan 2.000 gerai
resmi penjual suku cadang asli Honda yang dikenal dengan
nama AGP (Astra Genuine Parts)
5. dengan kode gerai H3. Tentunya dengan banyaknya gerai pelayanan
pasca jual terebut, PT.
AHM ingin meningkatkan terus pangsa pasarnya di Indonesia.
Untuk
memaksimalkan pelayanan pasca
jual tersebut akan
sangat berhubungan
dengan kinerja manajemen logistik, khususnya pada logistik pengantaran suku cadang resmi
Honda. PT. AHM
mengantarkan produknya ke pelanggan
menggunakan jaringan distribusi
logistik. Sebuah jaringan
distribusi terdiri atas
aliran produk dari
produsen ke konsumen
melalui
titik-titik pemindahan, pusat
distribusi (gudang), dan
penjual (bengkel AHASS).
Peranan jaringan distribusi dan manajemennya merupakan hal
yang sangat penting bagi PT.
AHM untuk meningkatkan
penjualan dan keuntungan.
Sistem dari AHASS
sendiri adalah
bisnis
kemitraan, dimana setiap
AHASS dimiliki oleh
individu masyarakat yang
diberikan
lisensi oleh PT. Astra Honda Motor untuk khusus melayani
sepeda motor Honda dan hanya
menggunakan suku cadang resmi Honda.
Bowersox (2002) berpendapat bahwa ada 5 (lima) komponen yang bergabung untuk
membentuk sistem logistik yaitu, struktur
lokasi fasilitas, transportasi,
persediaan,
komunikasi, dan penanganan
dan penyimpanan.Namun dari
data pra-survey yang
telah
dilakukan untuk keperluan
studi ini, dari
3 bengkel AHASS
yang ada di
kota Semarang,
diketahui adanya keterlambatan
pengeriman suku cadang
resmi Honda. Dan
faktor
penyebabnya
termasuk kedalam 5
komponen pembentuk sistem
logistik tersebut. Faktor
penyebab keterlambatan suku cadang dijelaskan sebagai
berikut :

Dari data di atas
dapat dilihat terjadi permasalahan pada logistik suku cadang resmi
honda yang tentunya
akan berpengaruh pada kinerja bisnis di bengkel-bengkel AHASS. Dari
hasil wawancara kepada 3 kepala bengkel pada 3 bengkel di
atas saat pra-survey, dikatakan
bahwa
keterlambatan pemasokan suku
cadang mempengaruhi kosongnya
persediaan suku
cadang di bengkel mereka. Hal ini berakibat pada kinerja
bisnisnya. Suku cadang yang sering
mengalami keterlambatan didominasi oleh slow moving
parts (produk yang lakunya lama) ,
walaupun tetap ada keterlambatan pengiriman pada fast moving parts (produk yang lakunya
cepat). Kinerja
bisnis adalah istilah yang mencakup aspek
ekonomi dan aspek operasional,
kinerja bisnis juga
merupakan payung untuk
semua konsep yang
berpengaruh terhadap
keberhasilan suatu perusahaan dan kegiatannya (Prakash
et al, 2015) .Atas dasar hal
tersebut
maka dalam studi
ini akan diteliti
“ pengaruh kinerja
logistik pemasok terhadap
kinerja
bisnis (studi pada bengkel AHASS di Kota Semarang)“.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar