Senin, 15 Juli 2019

antropometri


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang Masalah
Aspek ergonomi dalam suatu proses rancang bangun fasilitas kerja adalah merupakan suatu faktor penting dalam menunjang peningkatan pelayanan jasa produksi. Terutama dalam hal perancangan ruang dan fasilitas akomodasi.Perlunya memperhatikan faktor ergonomi dalam proses rancang bangun fasilitas dalam dekade ini merupakan sesuatu yang tidak dapat ditunda. Hal tersebut tidak terlepas dari pembahasan mengenai ukuran anthropometri tubuh operator maupun penerapan data-data anthropometrinya.Kata anthropometri berasal dari bahasaYunani, yaitu anthropos yang berarti manusia (man, human) dan metrein (to measure) yang berarti ukuran. Jadi, Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran dimens itubuh manusia.
Antropometri akan memberikan penjelasan kalau manusia itu pada dasarnya memiliki berbeda satu dengan yang lain. Manusia akan bervariasi dalam berbagai macam dimensi ukuran seperti kebutuhan, motivasi, inteligensia, imaginasi, usia, latarbelakang pendidikan, jenis kelamin, kekuatan, bentuk dan ukuran tubuh, dansebagainya. Dengan memiliki data antropometri yang tepat, maka seorang perancang produk ataupun fasilitas kerja akan mampu menyesuaikan bentuk dan geometris ukuran dari produk rancangannya dengan bentuk maupun ukuran segmen-segmen bagian tubuh yang nantinya akan mengoperasikan produk tersebut. Jadi bisa dikatakan antropometri memegang peranan utama dalam rancang bangun sarana dan prasarana kerja.
Dalam praktikum ini dilakukan pengukuran kepada para praktikan untuk megetahui cara-cara pengukuran dengan menggunakan alat antropometri dan mengambil data dari pengukuran tersebut untuk dijadiakan acuan dalam pengembangan suatu produk.




1.2 . Rumusan Masalah
1.      Bagaimana cara mengukur dimensi tubuh antropometri?.
2.      Bagaimana menentukan segmen tubuh yang digunakan untuk perancangan produk?
3.      Bagaimana  penggunaan data anthropometri dalam perancangan produk?
4.      Apa saja manfaat dari perancangan suatu produk dan sistem kerja yang ergonomi  untuk menghindari kecelakaan dan rasa sakit pada saat kerja?

1.3   Tujuan Laporan
5.      Mengetahui cara pengukuran dimensi tubuh.
6.      Mengetahui  segmen tubuh yang digunakan untuk perancangan produk.
7.      Mengetahui penggunaan data anthropometri dalam perancangan produk.
8.      Mengetahui manfaat perancangan yang ergonomi  untuk menghindari kecelakaan dan rasa sakit pada saat kerja

1.4   Batasan Masalah
Agar penulisan laporan ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan yang semula direncanakan sehingga mempermudah mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, maka penulis penulis menetapkan batasa-batasan sebagai berikut:
1.      Data yang diambil adalah data hasil kerja dan pengamatan dari praktikan pada saat proses praktikum di laboratorium Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.
2.      Instruksi kerja, materi dan objek praktikum telah ditetapkan oleh pihak laboratorium.
3.      Praktikan adalah mahasiswa semester 4 yang telah lulus mata kuliah analisis perancangan kerja.




BAB II
STUDI PUSTAKA

2.2  Antropometri
Istilah Antropometri berasal dari kata “Anthro” yang berarti manusia dan “metri” yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan pengukuran bentuk, ukuran (tinggi, lebar) berat dan lain-lain yang berbeda satu dengan lainnya (Sutalaksana,1996). Menurut Nurmianto (1991), antropometri adalah satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Antropometri secara lebih luas digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam proses perencanaan produk maupun sistem kerja yang memerlukan interaksi manusia. Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara lebih luas antara lain dalam hal perancangan areal kerja (work station), perancangan alat kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools), perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja, dan perancangan lingkungan fisik. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data antropometri akan menentukan bentuk, ukuran, dan dimensi yang tepat berkaitan dengan produk yang akan dirancang sesuai dengan manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakan produk tersebut (Nurmianto,2003).
Anthropometri pada dasarnya akan menyangkut bentuk, ukuran fisik atau fungsi dari tubuh manusia termasuk disini ukuran linier, berat, volume, ruang gerak dan lain-lain. Penerapan data anthropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan SD (standar deviasi) nya dari suatu distribusi normal. Data anthropometri ini akan sangat bermanfaat didalam perencanaan peralatan kerja atau fasilitas-fasilitas kerja. Anthropometri secara luas akan digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomi dalam memerlukan interaksi manusia.


Data anthropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan antara lain sebagai berikut :
·         Perancangan produk-produk konsumtif seperti meja, kursi, pakain dll.
·         Perancangan peralatan kerja seperti perkakas, mesin
·         Perancangan area kerja
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data anthropometri akan menentukan bentuk, ukuran dan dimensi yang tepat yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia yang akan mengoperasikan atau menggunakan produk tersebut.
1.      Antropometri statis
Pengukuran dilakukan saat manusia dalam kondisi diam dan linier pada permukaan tubuh. Dalam antropometri statis ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia, yaitu sebagai berikut :
·         Umur
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Untuk lansia yang berumur sekitar 60 tahun, ada kecenderungan untuk berkurang.
·         Jenis kelamin
Pada umumnya laki laki mempunyai struktur yang lebih besar dari perempuan, kecuali dada dan pingglnya.
·         Suku bangsa dan ras
Ukuran tubuh manusia yang berbeda etnis dan ras mempunyai perbedaan yang signifikan.
·         Pekerjaan
Aktivitas sehari hari juga menyebabkan perbedaan ukuran tubuh manusia. Contohnya : Pemain basket biasanya memiliki struktur tubuh yang lebih tinggi daripaa orang biasa.





2.      Antropometri dinamis
Pengukuran dilakukan dengan memerhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerja/individu melakukan gerakannya.
Dalam antropometri dinamis terdapat 3 kelas pengukurannya yaitu :
·         Pengukuran tingkat keterampilan. Sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktifitas. Contoh : dalam mempelajari performa atlet.
·         Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan saat kerja. Contoh : jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat bekerja yang dilakukan dengan berdiri atau duduk.
·         Pengukuran variabilitas kerja. Contoh : analisis kinematika dan kemampuan jari jari tangan dari seorang juru ketik atau operator computer.

2.2  Persentil
Persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut. Misalnya : 95% populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95 persentil. 5% dari populasi berada sama dengan atau lebih rendah dari 5 persentil.
Sebagian besar data antropometri dinyatakan dalam bentuk persentil. Suatu populasi untuk kepentingan studi dibagi dalam seratus kategori prosentase, dimana nilai tersebut akan diurutkan dari terkecil hingga terbesar pada suatu ukuran tubuh tertentu. Persentil menunjukkan suatu nilai prosentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau di bawah nilai tersebut..

BAB III
PENGUMPULAN DATA

 Rekapitulasi Data
Tabel 3.1 Rekapiltulasi data
tdt
tdn
tmd
tbd
Lsd
tpo
pp
pkl
lb
jta
Jtd
86
85
71
51
22
46
45
55
39
213
76
86
85
69
56
20
42
40
45
41
199
70
90
90
77
60
22
41
46
55
40
236
79
78
76
68
53
22
37
46
60
47
199
66
90
88
75
58
22
54
43
58
45
225
77
91
89
74
58
18
54
42
53
42
218
76
85
83
71
55
19
53
46
58
44
206
72
89
86
73
56
20
58
42
58
48
225
79
84
78
73
55
26
45
51
56
41
208
73
90
87
79
57
34
47
53
62
44
224
81
80
77
70
58
20
39,2
41
56
37
200
69
89
86
78
57
22
45,5
40
53,1
44
224
79
90
88
81
57
22
44
48
60
41
219
82
91
83
72
44
19
44
48
59
43
218
76
85
82
76
56
31
39
47
56
42
201
81
93
90
83
65
38
44
49
60
48
218
83
90
89
79
62
35
39
45
53
44
204
81
87
81
76
60
34
39
49
57
44
205
81
96
88
81
49,5
20
44,5
46
59
41
226
86,3
87
83,5
75
55,2
13
38
51
63,5
46
216
85,3
83
82
72
56
19
39
42
40
36
198
76
91
83
81
58
22
43
48
60,5
38
222
88,5
( Sumber Data : Hasil Pengamatan praktikum PSK&E )

BAB IV
PENGOLAHAN DATA

4.1 Kerangka pemecahan

Analisis
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan
Pembatasan Masalah
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Uji Keseragaman Data
Uji Kecukupan Data
Uji Kecukupan Data
Studi Pustaka
Kesimpulan & saran
 




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar